Kecil Buat Kita, Besar Buat Mereka

Bulan lalu, caregiver kesayangan Ibu-Ibu di daycare mendapat musibah, Ibunya meninggal dunia. Namanya juga caregiver kesayangan ya, Ibu-Ibu ramai mau saweran memberikan uang duka untuk si caregiver. Ternyata tak cuma si caregiver kesayangan yang tertimpa kemalangan, ada 1 caregiver lagi yang juga baru keguguran. Kenapa jadi dibahas? Tinggal kumpulin aja duitnya terus diberikan ke yang bersangkutan…

Di daycare ini, peraturan terkait pemberian hadiah/sumbangan/makanan secara personal amat sangat dilarang. Tujuannya baik, mencegah kecemburuan sosial. Bener juga sih, kalau 1 dikasi dan yang lain tidak, bisa jadi saling iri. Atau kalau orang tua A rajin memberi, mungkin hanya anak si A saja yang akan diperhatikan, yang lain tidak. Jadi, kalau mau memberi sesuatu, ya berilah ke seluruh caregiver, jangan ke perorangan. Kalaupun mau memberi ke semuanya, berikan dalam jumlah dan jenis yang sama, kalau tidak? Tunggu aja teguran dan peringatannya ya 😑

Beruntung ada yang cukup senior di antara orang tua, yang kenal secara personal dengan 2 caregiver ini dan punya nomer hp mereka (*seharusnya inipun melanggar peraturan, orangtua dan caregiver mestinya ga saling kontak di luar secara personal). Caregiver yang ibunya meninggal berhasil dihubungi, tapi yang satunya tidak. Sampai kami tidak bisa lagi menghubungi kemana-mana karena ternyata si caregiver ini resign. Mungkin belum rejekinya.

Hasil saweran ini pun dibahas mau diapakan. Keputusannya adalah akan kita belikan makan siang untuk seluruh caregiver, guru, dan koordinator daycare yang semuanya berjumlah 20 orang. Dengan sisa uang 1 juta rupiah, di whatsapp group kami rembukan, mau dibelikan menu makan siang apa. Ada yang usul nasi padang Sederhana, nasi lengkap Dapur Solo atau Ny. Hendrawan, ada yang makanan Manado, ayam goreng Suharti, Bakmi GM (*emak2 banget ya, semangat tinggi kalau bagian bahas makanan 😜)

Yang jelas banyak ide sampai si koordinator Ibu-Ibu ini bingung sendiri dan memutuskan, mending tanya ke para caregiver, mau makan siang apa (*yea rite, kenapa ga dari awal aja 😅). Semua ide Ibu- Ibu ini pun disampaikan, lalu mereka usul untuk pesen, KFC…

Iya KFC.

Ketika ide mereka dilempar lagi ke Ibu-Ibu, spontan saling menjawab, “kok KFC sih?” Buat Ibu-Ibu segrup, sepertinya KFC sudah di luar list. Ekspektasinya biar si caregiver ini makan yang sehat, yang mahalan dikit, dan yang jarang-jarang dimakan. 

Untuk ukuran kita, mungkin KFC sudah puas kita makan mungkin waktu jaman sekolah dulu. Tapi ternyata tidak buat mereka. Caregiver-caregiver ini tidak jauh beda dengan ART atau babysitter kita di rumah, mereka datang jauh-jauh dari pelosok kampung, bukan orang mampu, lalu mengadu nasib ke kota, menjadi support system kita. Buat mereka, KFC ini mewah. Jadi ketika si Ibu koordinator menyetujui bahwa kami akan mengirimkan lunch box KFC, mereka senaaang sekali. Salah satu dari mereka bilang, sudah lama sekali mereka tidak makan KFC dan ingin sekali makan tapi mahal. Terenyuh sekali rasanya hati saya. Siang itu mereka akhirnya menikmati paket 2 ayam KFC plus nasi plus cold drink. 

Buat kita, harga KFC mungkin tidak seberapa. Dan mau makan KFC sering-sering pun, mungkin bisa. Tapi buat mereka, ini rejeki besar. Dan mereka bersyukur sekali karena dikirimi makan siang KFC ini. Rasanya kalau ingat kejadian ini, saya merasa saya ini orang yang kurang bersyukur. Kadang-kadang masih mengeluhkan hidup yang saya jalani 😳 Padahal ada mereka yang mungkin hanya untuk bisa menikmati seporsi KFC saja, harus menunggu kiriman dari orang lain.

Mungkin tepatnya saya yang belajar dari mereka. Mungkin ini hal kecil buat kita, tapi besar artinya buat mereka, dan besar juga pelajaran yang saya dapatkan dari mereka

#day107

2 thoughts on “Kecil Buat Kita, Besar Buat Mereka

Leave a comment