Aku Ibu, Aku Berpacu Dengan Waktu

Time flies..itu hampir selalu keluar dari mulut saya kalau bertemu dengan saudara atau kenalan yang lama tidak berjumpa. Terakhir kali ketemu mungkin waktu anaknya masih TK atau SD lalu ketika ketemu lagi, anaknya sudah SMA atau kuliah. I’m getting older 😥

Tanpa saya sadari, begitupun saya dan anak-anak saya, kami sedang berkejar-kejaran dengan waktu.

Rutinitas Senin ke Jumat, bangun jam 4 lalu bersiap ke kantor. Ketemu lagi dengan anak-anak sore. Badan rasanya juga cape dan ingin sekali beristirahat. Saat Adek masih di bawah 1 tahun, masih diselingi dengan memerah asip setelah anak-anak tidur, dan pumping jam 3 pagi. Pulang kantor masih harus beres-beres rumah, cuci-cuci botol, merapikan kamar Kakak, memasukkan baju seluruh anggota keluarga ke lemari, lalu mengunci pintu dan jendela. Kalau sedang beruntung saya bisa mandi sore pukul 8 malam. Tapi saya lebih sering mandi hampir jam 9, itupun leyeh-leyehnya hanya saat makan.

Weekend pun, inginnya banyak waktu bermain bersama anak-anak. Tapi kadang-kadang jam 10 pagi anak-anak belum mandi atau sarapan sementara sprei tempat tidur menunggu untuk diganti.

I choose to live without maid or nanny, so those are the consequences.

Lelah hatinya adalah, saya merasa waktu dengan anak-anak jadi sangat sedikit. Bisa sekedar ngobrol ngalor ngidul, mendengar curhatan mereka, atau sekedar main bersama. Saya merindukan waktu bersama mereka lebih panjang. Saya sangat takut saya sendiri yang mengucapkan kata ‘time flies’ untuk diri saya dan anak saya sendiri. Dan ketika itu terjadi saya tidak bisa memutar waktu kembali ke mereka kecil.

Dengan segala kemampuan yang ada saat ini, saya harus berusaha menciptakan quality time bersama suami dan anak-anak. Menanamkan kebersamaan dan cinta kasih dalam keluarga kecil kami, ya karena saya Ibu, saya yang harus menciptakan kehangatan dalam keluarga.

Saya tidak mau waktu akan menyalip saya sementara keluarga saya belum siap.

#day104

2 thoughts on “Aku Ibu, Aku Berpacu Dengan Waktu

Leave a comment